Senin, 19 Juli 2010

4 Juni 2010

7 mahasiswa duduk melingkar dibawah pohon rindang dengan Tanah sebagai alas duduk kami. Kami semua bersahabat. Kami saling mengungkapkan semua kekesalan dan semua yang kami suka. Semua unek-unek keluar dari mulut 7 orang tersebut. Ada yang terlihat kesal,marah, sedih bahkan tertawa. Lingkaran itu kami buat untuk saling terbuka. Saling mengutarakan pendapat.
Hompimpa adalah cara kami menentukan siapa yan pertama kali yang harus dikomentari. Gelang yang kami buat dari tulang daun, dipasangkan kepada orang telah dikomentari.
Hampir semua mengatakan aku adalah sahabat yang mudah tersinggung.
“Aku harus berubah”, Itulah yang ada dibenakku saat itu.
Memang itu tujuan kami melingkar. Kami harap ada perubahan kearah positif, dimana hal negative harus dibuang.
Seseorang bertanya , “bagaimana sich cara memotivasi agar rajin belajar?”
ternyata pertanyaan itu dijawab dengan tangisan
“Keluargalah jawabanya” jawab salah satu dari kami.
Wajar saja kami menangis karena kami ber-7 adalah mahasiswa Ekonomi yang jauh dari keluarga. Puncak dari tangisan kami adalah saat seorang dari kami menceritakan perjalanan hidup keluarganya hingga ia bisa kuliah di UNSRI. Aku tak bisa menahan amarah di dalam benakku. Tanpa kusadari aku pun ikut menceritakan keadaan keluragaku. Padahal aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk mengubur dalam-dalam perjalanan hidupku yang kelabu. Kami tak perduli lagi dengan orang-orang di sekitar. Kami benar-benar terlarut dalam tangisan. Sejak saat itu, tanggal 4 Juni 2010 ditetapkan sebagai Hari Persahabatan kami ber-7 . Dimana kami benar-benar saling terbuka. Tak ada Rahasia lagi diantara kami.

Tidak ada komentar: